REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama, mengimbau kepada seluruh warganya untuk menolak segala bentuk diskriminasi terhadap umat Muslim. Obama juga menyerukan agar masyarakat AS bersatu menghadapi ancaman dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Ini adalah tanggung jawab semua warga AS dari agama manapun untuk menolak diskriminasi. Umat Muslim adalah teman kita, rekan kerja, pahlawan kita, mereka bersedia mati membela negara. Kita harus ingat itu," kata Obama seperti dikutip Esquire, Ahad (6/12).
Diskriminasi terhadap muslim akan berdampak pada semakin meluasnya strategi ISIS. "ISIS bukanlah Islam. Mereka preman dan pembunuh," kata Obama menambahkan.
Obama juga mendesak warga AS untuk menolak diskriminasi dan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap Muslim seperti yang diusulkan oleh calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Pernyataan Obama tersebut datang setelah serangan penembakan yang dilakukan oleh pasangan suami istri di San Bernardino, California.
Obama menilai serangan penembakan tersebut adalah tindakan terorisme. Ia khawatir ancaman terorisme telah berkembang ke tahap baru. Obama menyebut terorisme sebagai penyakit kanker yang tidak bisa disembuhkan.
"Ancaman dari terorisme adalah nyata, tapi kami akan mengatasinya," katanya. "Kami akan menghancurkan ISIS dan setiap organisasi yang berusaha untuk menyakiti kita," tegas Obama.