Selasa 08 Dec 2015 11:34 WIB

Beijing Darurat Asbut

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Warga Beijing beraktivitas di tengah asap dan kabut.
Foto: reuters
Warga Beijing beraktivitas di tengah asap dan kabut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina untuk pertama kalinya mengeluarkan peringatan merah di Beijing, Selasa (8/12). Sekolah-sekolah di tutup dan konstruksi luar ruangan dihentikan untuk sementara karena level asap dan kabut (asbut) di kota tersebut.

Sebenarnya, tingkat polusi saat ini masih lebih rendah dibanding pekan lalu. Namun, peringatan merah masih diterapkan karena tingkat asbut tinggi masih akan berlanjut hingga beberapa hari kedepan.

Otoritas Beijing memperkirakan kondisi asbut parah akan terjadi selama tiga hari. Peringatan tetap diberlakukan hingga Kamis ketika suhu dingin tiba dan diharapkan bisa membersihkan kabut campur asap itu.

CCTV Cina melaporkan di beberapa wilayah Beijing jarak pandang hanya 200 meter. Industri batu bara dan sistem pemanas, emisi kendaraan, juga debu dari situs konstruksi semuanya berkontribusi pada peningkatan asbut hingga menyebabkan angin rendah juga lembab.

Pada Senin, kutip dari BBC, di monitor polisi udara yang dioperasikan Kedutaan AS di Beijing melaporkan intensitas partikel kecil beracum PM 2,5 jumlahnya 10 kali lipat diatas bataas normal. Level di beberapa area terparah Beijing mencapai lebih dari 256 mikrogram per kubik.

Batas aman yang ditentukan WHO adalah 25 mikrogram saja per meter kubik. Para aktivis lingkungan sempat melaporkan jumlah di kota Shenyang bulan lalu yaitu 1.400 mikrogram per kunik.

Sebagai perbandingan, PM 2,5 rata-rata di London pada 6 Desember hanya 8 mikrogram per meter kubik. Jumlah lebih tinggi yaitu 70 mikrogram per kubik selama musim semi 2014 dan 2015. Sementara tertinggi yaitu 112 mikrogram per kubik saat 5 November 2006.

Baca juga:

Trump Minta Tutup Akses Masuk Muslim ke AS

Gedung Putih Tolak Kampanye Anti-Muslim Trump

ISIS Mengaku Bunuh Gubernur Aden

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement