Selasa 08 Dec 2015 17:20 WIB

Delegasi Pakar Israel akan Datangi Jakarta Bahas Yerusalem

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) disaksikan Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib (kiri) dan Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Indonesia Douglas Broderick (kedua kanan) bersalaman denga
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) disaksikan Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib (kiri) dan Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Indonesia Douglas Broderick (kedua kanan) bersalaman denga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa  (CEIRPP) bekerja sama dengan organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menyelenggarakan konferensi internasional tentang permasalahan Yerusalem di Hotel Bororbudur, Jakarta, 14-15 Desember 2015. Di antara negara negara yang hadir, sebanyak dua delegasi asal Israel akan ikut membahas persoalan Yerusalem.

Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia Hasan Kleib mengatakan, sebanyak 25 negara anggota komite Palestina PBB dijadwalkan menghadiri konferensi. Termasuk 24 negara observer akan mengikuti acara ini.

Selain itu ada dua delegasi Israel yang ikut. Pertama yaitu pakar dan dosen dari Universitas Tel Aviv. Kedua, tentara yang kini menjabat direktur proyek senior kerja sama ekonomi di Tel Aviv akan terlibat dalam pembahasan konferensi ini.

‘’Mereka berdua adalah pakar Israel di Tel Aviv, tetapi berada dalam posisi melihat persoalan Yerusalem harus diselesaikan bersama. Mereka akan memberikan pandangan sebagai publik dan pakar Israel,’’ ujarnya saat konferensi pers, di Jakarta, Selasa (8/12).

Dia menambahkan, Yerusalem adalah isu yang paling sulit dipecahkan karena wilayah itu adalah tanah suci Islam. Sehingga, kata dia, persoalan Yerusalem bukan hanya perhatian Muslim, Palestina, dan Indonesia.  Kristen dan Yahudi juga sangat memperhatikan Yerusalem karena sama-sama menganggapnya Tanah Suci. 

Baca juga, Masa Depan Yerusalem Dibahas di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement