Selasa 08 Dec 2015 19:39 WIB

Dituduh Terlibat ISIS, Putra Erdogan Akhirnya Buka Suara

Recep Tayyip Erdogan
Foto: EPA
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Putra Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membantah tuduhan Rusia bahwa ia dan keluarganya mengambil keuntungan dari penyelundupan minyak ISIS.

"Kita membangun kantor di Istanbul, kami tidak menjalankan bisnis di Suriah atau Irak," ujar Bilal Erdogan seperti dikutip surat kabar Corriere della Sera dan dilansir Reuters, Selasa (7/12).  "ISIS adalah musuh negara saya. ISIS merupakan aib. Mereka membuat agama saya jadi jelek. Mereka tidak mewakili Islam, dan saya tidak memandang mereka sebagai Islam."

Bilal merupakan satu dari empat anak Erdogan. Ia memiliki perusahaan di bidang perkapalan dan maritim. Bilal juga mengontrol sejumlah kapal tanker melalu perusahaannya.

Kendati begitu Erdogan membantah jika perusahannya terlibat secara langsung aktivitas pengapalan. Perusahaannya, kata dia, hanya memiliki kontrak membangun kapal tanker sungai untuk klien dari Rusia.

Baca juga, Ketika Irak, Iran, Suriah dan Rusia Ramai-Ramai Serang Turki.

Ia juga membantah saudara lakinya Burak mengirimkan minyak dari wilayah yang dikuasai ISIS. "Ia (Burak) memiliki kapal kargo, tapi tidak bisa dijadikan tanker," ujarnya.

Bilal justru menuding Presiden Suriah, Bashar al-Assad yang mengambil keuntungan dari penjualan minyak ISIS.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement