Rabu 09 Dec 2015 08:08 WIB

Donald Trump Mengancam Tinggalkan Partai Republik

Donald Trump
Foto: REUTERS/Osman Orsal
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Salah satu kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump mengancam meninggalkan partai tersebut setelah protes keras masyarakat dunia atas pernyataannya tentang muslim baru-baru ini.

Ia cukup yakin, meski meninggalkan Partai Republik, ia tetap bisa maju sebagai kandidat presiden lewat jalur independent. Bahkan, ia mengklaim bisa meraup sekitar 70 persen suara.

"Survey terbaru memperlihatkan 68 persen pendukung tetap akan memilih saya meski saya meninggalkan GOP (singkatan dari Grand Old Party yang merujuk pada Partai Republik yang konservatif)," katanya seperti dikutip dari The Independent, Rabu (9/12).

Trump berusaha membela diri setelah pernyataannya akan menutup akses bagi para muslim untuk masuk ke Amerika Serikat. Ia menilai ide tersebut tidak lebih buruk dari pernyataan Presiden AS sebelumnya, Franklin D Roosevelt yang mengatasi lebih dari 110 ribu orang di kamp Amerika setelah pasukan Jepang mengembom Pearl Harbour pada 1941.

"Kita tidak punya pilihan lain kecuali melakukan ini (menutup akses bagi muslim). Kita melihat ada pihak-pihak yang mengebom gedung dan kota kita. Kita harus mencari tahu apa yang terjadi," kata trump.

Sebelumnya, Trump menyarankan untuk menutup akses kepada Muslim untuk memasuki Amerika Serikat sebagai respon dari penembakan di California beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut mendapatkan reaksi keras dari berbagai belahan dunia. Sekjen PBB, Ban Ki Moon, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls dan pemerintah Kanada mengutuk keras pernyataan Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement