Rabu 09 Dec 2015 08:50 WIB

Arab Saudi Coba Gagalkan KTT Perubahan Iklim Paris?

Red: Nur Aini
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Seorang warga membawa bendera Arab Saudi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Delegasi dan kelompok penekan menuding Arab Saudi yang merupakan negara penghasil minyak terbesar di dunia mencoba menggagalkan kesepakatan soal perubahan iklim yang dilakukan di Paris, Prancis. Usaha itu dilakukan untuk mengamankan posisi Arab Saudi sebagai penghasil minyak.

Negosiator negara-negara berkembang serta kelompok penekan mengeluhkan Arab Saudi semakin menjauh dari kesepakatan. "Mereka terlihat untuk menggagalkan. Dunia berubah dan itu membuat mereka gelisah," ujar Direktur Climate Action Network dilansir the Guardian, Rabu (9/12)

Pengamat mengatakan, pembahasan dalam negosiasi tersebut terkait masa depan yang sebagian besar bergantung pada sumber energi fosil. "Apa pun yang akan meningkatkan ambisi atau meningkatkan transisi energi merupakan hal yang mereka halangi," ujar Hmaidan.

Arab Saudi belum memberikan komentar terkait tuduhan tersebut.

Sebelum disalip AS, Arab Saudi merupakan produsen minyak terbesar di dunia dan saat ini berada di peringkat 10 negara pencemar terburuk berdasarkan Enerdata.

Namun, Arab Saudi telah memainkan perannya di KTT iklim tahunan lewat Dewan Kerja Sama Teluk dan selama bertahun-tahun dituduh menghalangi upaya pengurangan dampak perubahan iklim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement