REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump tidak menyesal pernyataannya melarang Muslim masuk ke AS.
"Tidak sama sekali," ujarnya dalam wawancara dengan Barbara Walters dari ABC News, Selasa (8/12). "Kita harus melakukan hal yang benar."
Pengusaha properti itu pun memberkan penghargaan dan rasa cinta kepada Muslim yang menyutujui pernyatannya.
Trump menambahkan, larangan Muslim masuk ke AS hanya langkah sementara sampai pemimpin terpilih mengetahui apa yang terjadi.
"Ini akan cepat jika negara kita bertindak bersama-sama," katanya. "Kita tidak mengetahui apa yang terjadi. Kita memiliki presiden yang tidak memiliki petunjuk."
Sebelumnya Trump meminta agar imigran Muslim dilarang masuk AS. Begitupula dengan Turis Muslim yang ingin berkunjung ke Paman Sam. Hal itu menyusul serangan di Paris dan San Bernardino, Texas.
Namun pernyataan tersebut mendapat kecaman dari banyak kalangan. Baca juga, JK Rowling: Trump Lebih Buruk dari Voldemort.