REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Niger setuju memindahkan ratusan tahanan dari kelompok milisi Boko Haram kembali ke negara asal mereka, Nigeria, untuk mengurangi tekanan pada penjara yang penuh sesak, kata sumber pengadilan, Selasa (8/12).
Milisi Boko Haram, yang sebagian besar bergerak di Nigeria timur laut, memperluas wilayah pemberontakan di wilayah selatan Niger, Diffa, dalam beberapa bulan belakangan dengan melakukan puluhan serangan.
Niger mengumumkan keadaan darurat di negara itu dalam upaya meningkatkan keamanan dan melakukan ratusan penangkapan.
"Nigeria mengirim kelompok kerja ke sini (Niger) pada pekan lalu dan kedua pihak membuat daftar awal dari 500 tahanan, yang akan segera dikirim ke Nigeria," kata hakim yang menangani perkara itu dan meminta tidak disebutkan namanya.
Dia tidak memberikan waktu yang tepat kapan pemindahan itu akan dilakukan atau mengatakan bagaimana para tahanan yang berbahaya akan diangkut.
Tahanan itu saat ini ditahan di -pusat penahanan Kollo, Diffa dan Koutoukale, yang semua kelebihan penghuni akibat penangkapan milisi Boko Haram, kata sumber kementerian kehakiman.
Niger dan Nigeria adalah anggota gugus tugas daerah berkekuatan 8.700 prajurit untuk menghancurkan kelompok yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan mengungsi. Namun, operasi satuan tugas itu terhenti karena alasan perbekalan, kata sumber keamanan, tentara dan negara di kawasan tersebut justru berusaha melawan kelompok tersebut secara mandiri.
Baca juga:
Komentar Soal Islam, Tony Abbott Disamakan dengan Donald Trump
Tony Abbott: Islam Perlu Reformasi
Pernyataan Trump Soal Islam Cerminan Sikap Paranoid