Rabu 09 Dec 2015 15:35 WIB

Dokter Lintas Batas Akhirnya Tutup Rumah Sakit di Aleppo

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
 Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.
Foto: AP
Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, AZAZ -- Organisasi medis internasional Médecins Sans Frontières atau Dokter Lintas Batas (MSF) memperingatkan, kemungkinan mereka terpaksa menutup rumah sakitnya di provinsi Aleppo. Ini dikarenakan meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut. Selain, distribusi bantuan kemanusiaan memang sudah terbatas.

"Beberapa hari belaangan ini, dengan adanya pertempuran di sisi timur dan barat distrik Azaz, Aleppo, dan pengeboman yang semakin lama semakin dekat ke rumah sakit kami, resiko terhadap pasien dan tenaga kesehatan kami mulai mencapai titik yang tidak dapat kami pertahankan," kata koordinator proyek MSF di utara Syria Carlos Francisco, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Selasa (8/12).

Padahal Francois menambahkan, jumlah pasien yang masuk terus bertambah karena pos-pos kesehatan lain sudah ditutup beberapa bulan terakhir akibat pertempuran. Akhir pekan lalu MSF harus mengurangi kegiatan di rumah sakit. Langkah berikutnya MSF akan menutup rumah sakit yang selama ini menangani sekitar 50 ribu orang itu.

Rumah sakit MSF di distrik Azaz adalah salah satu fasilitas medis utama yang masih berfungsi di wilayah terpencil antara Aleppo dan perbatasan Turki itu. Rumah sakit ini menyediakan operasi darurat, rawat inap dan pengiriman bantuan.

Pada  Oktober, MSF mencatat adanya 12 rumah sakit yang dibom di utara Syria, enam di antaranya didukung oleh MSF. Dua kejadian pengeboman terbaru terhadap rumah sakit yang didukung oleh MSF terjadi di Zafarana, provinsi Homs, dan di Erbin, pedalaman Damaskus akibat serangan bom pada dua pekan terakhir.

"Sering terjadinya pengeboman rumah sakit membuat kami sangat khawatir terhadap keselamatan pasien dan staf medis kami,” kata Francisco.

Ia mengatakan kini jalan utama dari Kilis di Turkey menuju Aleppo yang merupakan rute pasokan yang utama menuju timur Aleppo nyaris terputus seluruhnya dari akses bantuan kemanusiaan. Pada beberapa hari terakhir ini beberapa konvoi MSF menurut Francois juga dibom.

Kamis (3/12) lalu menurut Francois, sebuah truk yang sedang mengantarkan kiriman peralatan musim dingin kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan di Aleppo ditembaki. Akhirnya selama akhir pekan, MSF harus menghentikan distribusi bantuan kepada sekitar 40.000 orang di timur Aleppo.  "Rute ini digunakan untuk membawa seluruh makanan, bahan bakar dan bantuan kemanusiaan untuk sekitar 600.000 orang yang tinggal di distrik Azaz dan timur kota Aleppo,” ujar Francisco.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement