Kamis 10 Dec 2015 06:41 WIB

Dokumen Rahasia Bocor, Cara ISIS Bangun Kekuasaan Terungkap

Red: Nur Aini
Militan ISIS pamer senjata.
Foto: Reuters
Militan ISIS pamer senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dokumen internal ISIS yang bocor ke publik menunjukkan bahwa kelompok tersebut membangun pemerintahan di Irak dan Suriah dengan dilengkapi departemen serta program ekonomi dan pengelolaan kekayaan untuk swasembada.

Dokumen 24 halaman tersebut merupakan cetak biru untuk membangun hubungan dengan negara luar, operasi propaganda, dan pemusatan kontrol atas minyak, gas, dan bagian penting ekonomi lainnya. Dokumen petunjuk teknis yang ditulis tahun lalu dan berjudul prinsip administrasi ISIS tersebut menunjukkan bagaimana ISIS membangun negara dan cara mengaturnya sebagai kelompok militan paling kaya dan paling tidak stabil dalam 50 tahun terakhir.

Dokumen yang didapat the Guardian, menunjukkan gambaran kelompok tersebut mengatur kesehatan, pendidikan, perdagangan, komunikasi, dan pekerjaan. Singkatnya, dokumen itu menunjukkan cara membangun sebuah negara.

Tertanggal antara Juli dan Oktober 2014, dokumen tersebut berisi rincian bahwa ISIS akan membangun kamp pelatihan terpisah untuk pasukan reguler dan veteran. Veteran harus menjalani kursus penyegaran selama dua pekan tiap tahun untuk mengetahui cara menggunakan senjata terbaru, rencana militer, dan teknologi militer. Dokumen itu juga menyatakan bahwa pasukan akan mendapatkan rincian teknologi yang dipakai musuh dan bagaimana memanfaatkannya.

Dokumen tersebut mengungkap untuk pertama kalinya bahwa ISIS melatih anak-anak untuk berperang. Propaganda ISIS tahun ini juga menunjukkan bagaimana anak-anak dilatih dan mencoba menembak musuh. Namun, teks yang ditulis oleh Abu Abdullah, seorang warga Mesir itu menyatakan bahwa pelatihan dilakukan pada pertengahan hingga akhir 2014. Anak-anak akan menerima pelatihan senjata ringan. Mereka yang memiliki hasil pelatihan baik akan ditempatkan di tugas keamanan termasuk pos pemeriksaan dan patroli.

Selain itu, teks menyoroti kebuhan ISIS untuk memenuhi kebutuhannya dalam membangun militer dan makanan sendiri serta menciptakan zona terisolasi yang nyaman. Dokumen tersebut berasal dari pengusaha yang bekerja dengan ISIS melalui peneliti akademik Aymen al-Tamimi yang telah mengumpulkan data ISIS untuk umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement