Kamis 10 Dec 2015 17:42 WIB

Meksiko Gunakan Vaksin Demam Berdarah Pertama

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO -- Vaksin demam berdarah pertama akan digunakan di Meksiko. Otoritas kesehatan Meksiko telah menerima vaksin pertama untuk melawan penyakit yang disebabkan virus tersebut.

Dikutip dari Al Jazeera, badan keselamatan medis federal mengatakan pada Rabu vaksin telah melewati pengujian pada 29 ribu pasien di seluruh dunia. Mereka tidak menyebutkan nama obatnya, namun menurut Sanofi Pasteur vaksin bernama Dengvaxia.

Meksiko mengatakan vaksin ini bisa digunakan untuk pasien berusia 9-45 tahun. Penerapannya akan dilakukan di wilayah endemik. Menurut WHO dalam laporan yang dipublikasikan pada 2014, efektifitas vaksin yaitu sekitar 60,8 persen dalam melindungi dari empat strain demam berdarah yang saat ini menyebar.

Vaksin ini masih terhitung lemah karena vaksin polio saja memiliki efektivitas mencapai 95 persen. Meski demikian, Dengvaxia bisa diandalkan untuk melindungi seseorang dari potensi penyakit demam berdarah mematikan.

Sanofi mengatakan vaksin tersebut mencegah 9 dari 10 kasus demam berdarah akut dan 9 dari 10 dirawat inap karena demam berdarah. Menurut data WHO, penyakit ini telah menewaskan 22 ribu orang dalam setahun.

Baca juga:

Sterilisasi Paksa Masih Menghantui Perempuan Peru

Bebas dari Penjara di Lombok, Pedofil Australia Ditahan Thailand

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement