Kamis 10 Dec 2015 22:25 WIB

Puluhan Siswa SD di Melbourne Terkena Wabah Cacar Air

Red:
Cacar Air
Foto: .
Cacar Air

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Otoritas kesehatan memerintahkan orang tua untuk segera melakukan vaksinasi kepada anak-anak mereka. Langkah ini dilakukan menyusul puluhan siswa di sebuah Sekolah Dasar di Melbourne Utara terkena cacar air (chickenpox).

Sekitar 80 orang murid sebuah Sekolah Dasar di Brunswick Utara, Melbourne tidak masuk sekolah akhir-akhir ini karena terinfeksi cacar air.

Pelaksana tugas Kepala Kesehatan Victoria, Professor Michael Ackland mengatatakan pihaknya tidak tahu pasti berapa banyak siswa yang terinfeksi cacar air. Namun dipastikan mayoritas yang absen dari sekolah belakangan ini dikarenakan terkena cacar air.

Menurut Professor Ackland, penyakit cacar memang umum mewabah dikalangan murid SD dan cara teraman menghindari penyakit ini adalah melalui vaksinasi. Oleh karena itu ia menyerukan  orang tua untuk memvaksinasi anaknya.  "Di tahun 80-an tidak aneh lagi kalau anak-anak sekolah akan mendapatkan vaksin cacar dalam situasi seperti ini,”

 
"Vaksinasi memang tidak sempurna, tapi faktanya 80 persen orang yang mendapatkan vaksinasi terlindungi dari penyakit cacar air.”
 
Vaksin cacar air biasanya terdapat pada vaksin kombinasi campak, gondok, rubella dan vaksin varicella yang diberikan kepada anak-anak pada usia 18 bulan.
 
Namun masalahnya, tidak semua orang tua saat ini bersedia memvaksinasi anaknya dan untuk bisa masuk ke sekolah dasar  negeri di Victoria, calon siswa juga tidak diwajibkan  sudah mendapatkan imunisasi.
 
Orang tua hanya diwajibkan melaporkan ke sekolah mengenai status imunisasi anak mereka.

 

Dalam newsletter yang dikirim kepada orang tua pada tanggal 4 Desember, Kepala Sekolah, Trevor Bowen mengatakan sekolah tetap menerima siswa yang tidak diimunisasi.

Associate Professor Jodie McVernon, pakar penyakit infeksi dari Institut Riset Anak-Anak Murdoch mengatakan semakin berkurangnya orang tua yang mengimunisasi anaknya kini tengah menjadi keprihatinan nasional.
 
"Ada banyak peluang penyebaran penyakit di kawasan dimana tingkat imunisasi menurun yang kita sebut dengan krisis penopang perlindungan dari penyakit.
 
"Kondisi ini bervariasi diberbagai jenis penyakit, tapi umumnya ketika tingkat imunisasi kurang dari 95% maka terbuka peluang yang lebih besar penyakit menular akan berkembang di kawasan tersebut,”
 
"Kita sekarang sudah tahu ada beberapa kawasan dimana tingkat imunisasi menjadi semakin rendah dan biasanya terjadi wabah penyakit dan itu kawasan dimana masyarakatnya memiliki pandangan tertentu mengenai imunisasi,”
 
"Ini sudah menjadi keprihatinan nasional yang sedang kita atasi dengan cara mendukung imunisasi dan mendukung kalangan orang tua dalam pengambilan keputusan,”
 
Associate Professor McVernon mengatakan vaksinasi ini penting dalam membantu mencegah penyebaran wabah dan melindungi anggota penduduk yang rentan.
 
"Kita tidak bisa selalu melindungi. Ini sebabnya kami mengandalkan masyarakat untuk melakukan imunisasi seluas mungkin," katanya.
 
Menteri Kesehatan Victoria, Jill Hennessy mengatakan dia prihatin ketika orang tua memutuskan untuk tidak memvaksinasi anak-anak mereka.
 
Hennessy mengutip data kenaikan kasus batuk rejan baru sebagai contoh pentingnya vaksinasi. Hennessy mengatakan vaksinasi bukan hanya upaya melindungi anak Anda sendiri, tetapi anggota masyarakat lainnya yang rentan.
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement