REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Juberi menyatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad memiliki dua pilihan. Pertama meninggalkan kursi kekuasaan lewat jalur negosiasi. Kedua digulingkan dari kursi kepimpinan secara paksa.
Hal itu disampaikan al-Jubeir kepada wartawan saat digelarnya pertemuan dua hari oposisi Suriah di Riyadh. Pertemuan itu bertujuan untuk menyatukan pandangan oposisi jelang pembicaraan perdamaian dengan rezim Assad.
Jubeir pun berharap oposisi Suriah dapat hadir dengan visi bersama. Ia meminta para delegasi, untuk membuktikan bahwa pendapat yang menyatakan oposisi terlalu terfragmentasi adalah salah.
Saudi merupakan salah satu negara utama penduduk oposisi di Suriah bersama Turki dan Qatar.
Baca juga, Kelompok Oposisi Suriah Berkumpul di Saudi.