REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berbicara dua pekan setelah Ankara menjatuhkan sebuah pesawat tempur Rusia di Suriah, pada Jumat memerintahkan pasukannya untuk mengambil tindakan keras terhadap tiap ancaman.
"Saya perintahkan Anda untuk mengambil tindakan sekeras mungkin," kata dia kepada peserta pertemuan pertahanan dalam pidato yang disiarkan televisi. "Tiap sasaran yang mengancam kelompok Rusia atau infrastruktur tanah kita hendaknya dihancurkan segera."
"Saya ingin peringatkan mereka yang akan sekali lagi mencoba melakukan provokasi terhadap tentara kami," kata dia dalam suatu ancaman yang sepertinya ditujukan kepada Ankara.
(Baca: 'Turki: Rusia Sedang Lakukan Pembersihan Etnis')
Bulan lalu Turki menembak sebuah pesawat Rusia di perbatasan dengan Suriah, dengan menyatakan bahwa jet itu melanggar ruang udara Turki.
Setelah jet itu jatuh dan seorang pilotnya serta seorang prajurit yang berusaha menyelamatkannya tewas, Rusia memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Turki dan memperkuat kemampuan serang di pangkalan udaranya di Suriah.
(Baca: Turki Minta Warganya Tinggalkan Irak)
Seruan Putin bagi respons militer yang lebih keras juga tampaknya menyebabkan kecemasan di antara para pemantau yang berulang-ulang menuduh Rusia melakukan kampanye pengeboman tanpa pandang bulu dan membunuh warga sipil di Suriah.
Rusia telah melakukan serangan-serangan udara di negara yang dilanda perang itu atas permintaan Presiden Bashar al-Assad sejak akhir September, sementara sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat melakukan kampanyenya dengan menyasar para anggota kelompok Negara Islam.