REPUBLIKA.CO.ID, -- Usulan kandidat calon presiden dari Partai Republik Amerika Serikat Donald Trump untuk melarang warga Muslim masuk ke Amerika ditentang mayoritas warga AS. Itu berdasarkan temuan jajak pendapat NBC News dan Wall Street Journal yang hasilnya dirilis pada Jumat (11/12)
Seperti dikutip dari VOA, 75 persen dari semua warga dewasa yang disurvei tidak setuju dengan usulan Trump itu, sementara 25 persen setuju.
Tetapi, di kalangan anggota partai Republik, usulan Trump itu meraih persetujuan 42 persen. Sebaliknya, 75 persen Demokrat dan 55 persen independen mengatakan, mereka menentang seruan Trump itu.
Jajak pendapat NBC dan Wall Street Journal itu dilakukan pada 6 sampai 9 Desember, dan juga memperlihatkan bahwa mayoritas warga Amerika punya opini positif tentang orang Muslim.
Dalam kampanyenya di South Carolina Senin (7/12) lalu, bakal Capres AS dari Partai Republik Donald Trump menyerukan larangan "total" terhadap Muslim untuk memasuki Amerika Serikat, hingga para pemimpin memiliki gambaran mengenai kemungkinan terjadinya serangan teroris baru.
“Donald J. Trump menyerukan larangan total dan menyeluruh bagi warga Muslim untuk masuk ke Amerika hingga pemimpin-pemimpin kita mengetahui apa yang sedang terjadi. Kita tidak punya pilihan lain,” kata Trump.
Usulan itu mendapat kritik keras dari sejumlah pihak. Calon kandidat presiden dari Partai Demokrat AS, Hillay Clinton bahkan menyebut Trump dan usulanyannya itu sudah kelewat batas dan tidak lucu lagi. (Baca: Hillary Clinton: Donald Trump Kelewat Batas, tak Lucu Lagi)