Ahad 13 Dec 2015 19:44 WIB

Baku Tembak Pecah di Dekat Kedutaan Spanyol

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Didi Purwadi
Pasukan keamanan khusus berjaga-jaga di sekitar lokasi pemboman di kedubes Spanyol di Kabul, Afghanistan, Sabtu (12/12).
Foto: EPA/Jawad Jalali
Pasukan keamanan khusus berjaga-jaga di sekitar lokasi pemboman di kedubes Spanyol di Kabul, Afghanistan, Sabtu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Afghanistan terlibat baku tembak secara sporadis dan selama beberapa jam yang berlangsung di dekat Kedutaan Besar Spanyol di Kabul. Serangan tersebut menewaskan tiga anggota militan Taliban.

‘’Dua petugas keamanan Spanyol tewas dalam serangan itu,’’ kata kementerian dalam negeri Madrid, Spanyol, memberikan pernyataan, Sabtu seperti dikutip dari laman Al Arabiya.

Serangan itu terjadi di bagian wilayah Kabul yaitu kedutaan dan beberapa gedung-gedung pemerintah yang sangat dilindungi. Sementara, lima polisi Afghanistan tewas atau terluka.

Selain itu, satu warga Spanyol dan sembilan warga sipil Afghanistan terluka. Sebanyak 47 warga Afghanistan dan asing diselamatkan dari bangunan terdekat di mana mereka terjebak karena pasukan keamanan menutup daerah sekitar rumah tamu kedutaan Spanyol.

Sebelumnya, terjadi serangkaian serangan terhadap sasaran asing di Kabul dimulai pada sekitar pukul 06.00 pada Jumat (11/12). Seorang penyerang bunuh diri meledakkan sebuah bom mobil di dekat rumah tamu kedutaan besar Spanyol yang memungkinkan tiga orang bersenjata terlibat baku tembak terbuka dengan pasukan keamanan.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (12/12), Taliban mengejek otoritas Afghanistan dengan menyebutnya aib tidak mampu mencegah serangan di jantung ibu kota.

Serangan Jumat terjadi bersamaan degan serangan terpisah di kompleks bandara di Kota Kandahar di mana setidaknya 50 warga sipil dan pasukan keamanan personel tewas. Taliban berjuang untuk mengusir pasukan asing dan menurunkan pemerintah yang didukung Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement