REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang tahanan Guantanamo Bay, Shaker Aamer (48 tahun) mengatakan pusat penahanan Amerika Serikat itu mirip penjara Azkaban dalam serial film Harry Potter. Aamer merupakan penghuni tahanan asal Inggris yang terakhir dan telah kembali ke negaranya pada Oktober lalu.
Dalam wawancara televisi pertamanya sejak dibebaskan, ia mengatakan Guantanamo bertujuan untuk membuat tahanannya 'tidak berperasaan'. Dalam serial Harry Potter, para tahanan penjara Azkaban banyak yang tewas karena putus asa.
Aamer dipenjara di fasilitas penahanan di Kuba itu selama 14 tahun. Ia menggambarkan pengalamannya di sana lebih buruk daripada hanya dipukuli. Interogatornya saat itu pernah mengancam menangkap keluarganya dan akan memperkosa anak perempuannya jika ia tidak bicara.
"Yang paling terdekat di pikiran saya adalah kisah Harry Potter. Mereka punya sebuah pulau di Harry Potter, Azkaban. Di sana tidak ada kebahagiaan, mereka menyedot semua perasaanmu, dan Anda jadi tidak berperasaan lagi," kata Aamer seperti dikutip The Independent, Ahad (13/12).
Ia mengaku merasa seperti itu sepanjang waktu. Dalam wawancaranya, ia mengatakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengetahui apa yang terjadi di Bagram, penjara AS di Afganistan.
Di sana ia ditahan dan dipukuli. Ia juga tahu betul ada inteligen Inggris menyaksikan penyiksaannya. Ia ditahan di Bagram dua bulan sebelum dipindahkan ke Guantanamo.
Wawancaranya dengan Victoria Derbyshire dari BBC akan ditayangkan pada 14 Desember. Ia mengaku hanya berharap Guantanamo bisa ditutup permanen.
"Kebebasan adalah perasaan bahwa kau bebas," katanya.