REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir telah menyelesaikan laporan awal terkait kecelakaan pesawat Rusia Metrojet di Sinia pada 31 Oktober lalu. Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan, sejauh ini tak ada bukti yang menunjukkan adanya intervensi ilegal atau aksi terorisme.
"Komite investigasi teknis sejauh ini tak menemukan apa-apa yang menunjukkan intervensi ilegal atau tindakan teroris," kata kementerian dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin (14/12).
Hasil penyelidikan Mesir bertentangan dengan Rusia. Bulan lalu , Kremlin menyatakan pesawat Rusia yang jatuh di Semanjung Sinai disebabkan oleh bom. Kesimpulan diambil setelah ditemukannya jejak bahan peledak di barang-barang pribadi penumpang dan bagian pesawat.
Kepala Dinas Keamanan Rusia FSB, Alexander Bortnikov, mengatakan adanya jejak bahan peledak yang ditemukan di pesawat Rusia tersebut. Insiden pesawat jatuh itu menewaskan seluruh penumpang dan awak berjumlah 224 orang.
"Kami pastikan ini adalah aksi terorisme," ujar Bortnikov seperti dilansir Express.co.uk.
Baca juga:
Peristiwa Unik Januari 2015: Mulai dari Tahanan Muslim Berjenggot Hingga Makam Ratu Firaun
Hiii, Obat Tradisional Cina Ternyata Mengandung DNA Hewan Langka
Ini Alasan Kalkun Jadi Ternak Paling Menderita di Australia