Senin 14 Dec 2015 16:14 WIB

Jadi Tuan Rumah Konferensi Yerusalem, Indonesia Beri Dukungan untuk Palestina

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Anak-anak Palestina hidup dalam ancaman militer Israel (ilustrasi).
Foto: @RosmeWarda
Anak-anak Palestina hidup dalam ancaman militer Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia resmi membuka konferensi internasional Yerusalem bertema 'International Confrence on the Question of Jerusalem', di Hotel Borobudur,di Jakarta, Senin (14/12). Dalam konferensi ini Indonesia menyatakan dukungan kemerdekaan Palestina.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi yang membuka acara mengatakan, bentuk dukungan Indonesia terhadap Palestina adalah menjadi tuan rumah konferensi ini.

"Indonesia sebagai tuan rumah menunjukkan dukungan secara konsisten bagi perjuangan bangsa dan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan mereka yang sejati,’’ ujarnya di Jakarta, Senin (14/12).

Ia menjelaskan, Yerusalem menjadi penekanan dalam konferensi ini karena menjadi kota suci bagi tiga agama yaitu Muslim, Nasrani, dan Yahudi.

Namun, tempat ini memiliki isu yang paling rumit karena sering terjadi perselisihan atas nama agama. Pihaknya berharap negara lain untuk ikut memperhatikan dan memberikan dukungannya bagi negara tersebut.

Acara diselenggarakan selama dua hari yaitu 14-15 Desember 2015 dan diikuti 25 negara. Komite Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa  (CEIRPP) bekerja sama dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan acara kali ini dengan mengusung tema “Menyikapi masa kini dan membentuk masa depan Yerusalem”.

Baca juga, Masa Depan Yerusalem Dibahas di Indonesia.

Perwakilan OKI, organisasi nonpemerintah seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga akademisi ikut menghadiri acara ini. Hasil konferensi ini nantinya menghasilkan Kesimpulan Pimpinan yang akan dibahas dalam Sidang Umum perserikatan bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Indonesia berharap pembahasan dalam konferensi tersebut dapat menghasilkan formula politik dan sosial sebagai solusi konflik di Yerusalem.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement