REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menegaskan dukungan kuat untuk Palestina dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
"Posisi Indonesia terkait status Yerusalem Timur sudah tegas dan tidak akan berubah, yaitu sebagai ibu kota Negara Palestina,’’ kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada pembukaan International Conference on the Question of Jerusalem di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/12).
(Baca: Menlu: Israel Langgar Hukum Internasional)
Dia menegaskan, Yerusalem Timur tidak hanya penting bagi Palestina dan Israel, namun bagi Muslim, Nasrani dan Yahudi. Pasalnya, tiga agama berbeda ini sama-sama menganggap Yerusalem merupakan kota suci.
Ia menambahkan, isu status Yerusalem merupakan salah satu dari enam isu inti dalam konflik Palestina-Israel, selain isu pengungsi Palestina, pemukiman Yahudi, perbatasan, keamanan, dan air.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pesan yang dibacakan UN Resident Coordinator, Douglas Broderick menyatakan pentingnya upaya menghilangkan tantangan perdamaian antara lain melalui revitalisasi proses perdamaian.
"Pembangunan pemukiman oleh Israel adalah ilegal dan melanggar hukum internasional,’’ ujarnya.
Baca juga:
Peristiwa Unik Januari 2015: Mulai dari Tahanan Muslim Berjenggot Hingga Makam Ratu Firaun
Hiii, Obat Tradisional Cina Ternyata Mengandung DNA Hewan Langka
25 Desember, Nantikan Bulan Penuh Terakhir di 2015