Rabu 16 Dec 2015 13:09 WIB

Ini Hasil Konferensi Yerusalem di Jakarta

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki saat melakukan pertemuan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (14/12).  (Antara/Hafidz Mubarak A.)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki saat melakukan pertemuan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (14/12). (Antara/Hafidz Mubarak A.)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri luar negeri (menlu) Indonesia Retno Marsudi menyebutkan ada lima inti hasil pertemuan Konferensi Yerusalem yang digelar di Jakarta,14-15 Desember 2015.

Hasil pertama,  penegasan isu final status Yerusalem merupakan salah satu masalah utama konflik Israel palestina yg sangat sensitif dan kompleks.

"Kedua, membahas situasi terkini dan identifikasi tantangan dalam menjaga jerusalem sbg tempat suci," ujarnya pada Republika.co.id, Rabu (16/12).

Ketiga terkait agama, terdapat keperluan adanya hidup saling berdampingan  di antara tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Selain itu harus adanya aksesibilitas dan pergerakan bebas untuk semua masyarakat. Tindakan ilegal Israel melalui kebijakan pemukiman tidak dapat dibiarkan dan perlu diambil langkah konkret untuk memberikan tekanan kepada otoritas Israel.

Keempat, penegasan bahwa Yerusalem bukan isu agama tapi merupakan isu perampasan tanah Palestina.

Kelima, penegasan kembali prinsip dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina. Hasil konferensi ini akan disampaikan dalam sidang majelis PBB. Seluruh hasil konferensi ini akan disampaikan kepada seluruh anggota Komite di New York, Amerika Serikat (AS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement