REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri luar negeri (menlu) Indonesia Retno Marsudi menyebutkan ada lima inti hasil pertemuan Konferensi Yerusalem yang digelar di Jakarta,14-15 Desember 2015.
Hasil pertama, penegasan isu final status Yerusalem merupakan salah satu masalah utama konflik Israel palestina yg sangat sensitif dan kompleks.
"Kedua, membahas situasi terkini dan identifikasi tantangan dalam menjaga jerusalem sbg tempat suci," ujarnya pada Republika.co.id, Rabu (16/12).
Ketiga terkait agama, terdapat keperluan adanya hidup saling berdampingan di antara tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Selain itu harus adanya aksesibilitas dan pergerakan bebas untuk semua masyarakat. Tindakan ilegal Israel melalui kebijakan pemukiman tidak dapat dibiarkan dan perlu diambil langkah konkret untuk memberikan tekanan kepada otoritas Israel.
Keempat, penegasan bahwa Yerusalem bukan isu agama tapi merupakan isu perampasan tanah Palestina.
Kelima, penegasan kembali prinsip dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina. Hasil konferensi ini akan disampaikan dalam sidang majelis PBB. Seluruh hasil konferensi ini akan disampaikan kepada seluruh anggota Komite di New York, Amerika Serikat (AS).