Kamis 17 Dec 2015 12:52 WIB

Iran Ingin Gabung Koalisi Militer Islam, Ini Syaratnya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu unit militer Arab Saudi.
Foto: Globalpost
Salah satu unit militer Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Koalisi militer Islam menetapkan syarat untuk Iran jika ingin bergabung. Syaratnya, yaitu harus berhenti mendukung terorisme di luar negeri dan mengancam negara-negara Arab dan Muslim.

"Kita sekarang berbicara tentang tindakan untuk mengalahkan teror dan jika Iran bersedia untuk menjadi bagian dari koalisi ini, harus berhenti campur tangan di Suriah dan Yaman dan berhenti mendukung terorisme di Lebanon dan Irak," ujar penasihat di kantor menteri pertahanan dan juru bicara koalisi Arab untuk perdamaian Yaman Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri seperti dikutip dari laman Arab News, Kamis (17/12).

Al-Assiri menemani Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman selama kunjungan di Kairo. Dia mengatakan langkah tersebut diambil untuk membangun sebuah pusat operasi bersama untuk koalisi militer Islam di Riyadh.

Mengenai gencatan senjata Yaman, ia mengaku militan Houthi dan pasukan dari presiden Yaman yang terguling telah melanggar perjanjian beberapa kali sejak pengumuman.

"Pusat komando memonitor dan merespon pelanggaran tersebut," ujarnya.

Baca juga:

AS Tarik Belasan F-15 dari Pangkalan Udara di Turki

Cara Jalan Putin Dinilai Aneh, Ini Penjelasan Ilmuwan

6 Fakta Seputar Utang Kartu Kredit yang Perlu Diketahui

Bagaimana Rasanya Menjadi Muslim di Pedalaman Australia?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement