Kamis 17 Dec 2015 14:25 WIB

Protes dengan Mengenakan Jilbab, Akademisi Diskors dari Kampus

Rep: Gita Amanda/Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Profesor ilmu politik di Wheaton College, Chicago, Larycia Hawkins diskors setelah mengenakan jilbab sebagai bentuk solidaritasnya terhadap Muslim.
Foto: AP
Profesor ilmu politik di Wheaton College, Chicago, Larycia Hawkins diskors setelah mengenakan jilbab sebagai bentuk solidaritasnya terhadap Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Seorang akademisi di sebuah perguruan tinggi Kristen di Chicago ditangguhkan setelah mengenakan jilbab sebagai aksi simpatinya dengan kaum Muslim. Ia juga menyuarakan hubungan erat antara Islam dan Kristen.

Seperti dilansir laman The Telegraph, profesor ilmu politik di Wheaton College, Larycia Hawkins, dikenakan cuti administratif pada Selasa (15/12). Ini terjadi menyusul serangkaian pernyataan dia yang menyoroti hubungan yang erat antara Islam dan Kristen.

Hawkins mulai mengenakan syal di atas kepalanya dalam menanggapi apa yang ia digambarkan sebagai retorika tajam yang diarahkan pada Muslim.

"Proyek ini dimulai dari keinginan saya untuk mencontohkan kepada mahasiswa saya apa itu solidaritas sebenarnya," katanya dalam sebuah wawancara video dengan Chicago Tribune.

Sikap terhadap Muslim di AS memburuk sejak sepasang suami dan istri menewaskan 14 orang di California. Dalam pesan Facebook-nya, Hawkins meminta perempuan lain untuk memakai jilbab selama aksi protes dan berdiri dalam solidaritas dengan umat Islam.

"Saya berdiri dalam solidaritas agama dengan umat Islam dan seperti Paus Francis menyatakan, pekan lalu, kami menyembah Tuhan yang sama, " ujarnya.

Empat hari setelah pesannya tersebut, kampus mengumumkan Hawkins diskors. Kini, ia menunggu peninjauan lengkap dari kampusnya.

Dikutip dari laman Guardian, perguruan tinggi mengaku bingung dengan komentar yang dinyatakan profesor Hawkins. Kampus itu menyebut ini adalah hal-hal teologis yang kompleks.

"Dan beberapa orang Kristen mungkin telah menafsirkan komentar Hawkins sebagai kegagalan untuk mencerminkan identitas teologis khas Kristen dari Wheaton College," ujar kampus tersebut.

Baca:

Iran Ingin Gabung Koalisi Militer Islam, Ini Syaratnya

Cara Jalan Putin Dinilai Aneh, Ini Penjelasan Ilmuwan

6 Fakta Seputar Utang Kartu Kredit yang Perlu Diketahui

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement