REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengkritik pemerintahan Obama untuk kurang kebijakan menyeluruh terhadap Suriah.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Foreign Policy (FP), Hagel menjelaskan adanya pertemuan panjang dan kebijakan membosankan yang sering berakhir tanpa keputusan.
Hagel menjabat sebagai kepala pertahanan Obama selama dua tahun penuh gejolak 2013-2015. Masa jabatannya berakhir, kata dia, dengan pengkhianatan dan kehancuran karakter.
Hagel percaya strategi AS yang koheren untuk Suriah masih belum sempurna.
"Pemerintah masih berjuang dengan strategi politik, tapi Menlu Kerry membuat beberapa kemajuan ke arah strategi yang tepat," kata Hagel mengacu pada pembicaraan dengan pemimpin Rusia, Iran dan Arab.
Hagel tampaknya merupakan pengkritik keras kebijakan Obama mengenai Suriah.
"Kami tidak pernah punya jawaban atau kesimpulan di Gedung Putih," kata Hagel.
Dalam memo yang ditulis sebulan kemudian, Hagel meminta pemerintah merumuskan kebijakan yang lebih jelas. Dia mengatakan memo tidak diterima dengan baik. Sebulan kemudian, Obama menerima pengunduran dirinya di tengah laporan tentang perbedaan atas kebijakan.
Baca juga: Kaleidoskop Juni 2015: 60 Tahun Peluru Bersarang di Tubuh, Pria Miliki 420 Batu Ginjal
Ikuti Whatsapp Channel Republika
