REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diyakini telah mencuri senjata kimia gas beracun sarin dari fasilitas bawah tanah di Libya.
Demikian disampaikan sepupu mantan pemimpin Libya Muamar Qadafi dalam wawancara khusus dengan RT Arabic.
"ISIS mencari sejumlah fasilitas rahasia bawah tanah yang menyimpan senjata kimia dan tersembunyi di gurun. Sayang, fasilitas tersebut minim penjagaan," ujar Ahmed Qadafi.
Al Dam mengatakan, gas yang dicuri itu kemudin dikirim ke wilayah bagian utara dan dijual. "Terdapat dua kasus pencurian. Saya mengetahui ini dari sumber saya di Tripoli. Kasus pertama, tujuh drum dicuri, dan kedua saya kira sekitar lima."
Baca juga, Kekalahan ISIS Hanya Menunggu Waktu.
Menurutnya senjata kimia tersebut telah digunakan. Dalam bentroakn di dekat Masjid di Damaskus Tripoli, pasukan keamanan menemukan kendaraan penuh sarin.