REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala nuklir Iran mengatakan pada Sabtu (19/12), bahwa mereka akan mengekspor sebagian besar uranium ke Rusia dalam beberapa hari mendatang.
Dilansir Reuters Ahad (20/12) ini dilakukan untuk menerapkan kesepakatan nuklir dengan imbalan pengangkatan sanksi Iran.
Berdasarkan ketentuan nuklir, Iran harus memotong persediaan uraniumnya sekitar 300 kilogram. Iran juga diminta menghapus inti reaktor air berat di Arak, sehingga tak dapat digunakan untuk menghasilkan plutonium yang dapat menjadi sumber pembuatan bom lainnya.
Setelah PBB memverifikasi hal tersebut, maka sanksi Iran akan diangkat. Pengangkatan sanksi akan memberikan Iran akses ke pasar global untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun. Ini akan membuka tali penyelamat bagi perekonomian yang sakit.
"Dalam beberapa hari ke depan sekitar sembilan ton uranium yang diperkaya Iran akan dieskpor ke Rusia," kata Kepala Nuklir Ali Akbar Salehi.
Salehi mengatakan uranium yang diperkaya akan dibawa keluar dari Iran dengan kapal Rusia. Iran telah menerima yellowcake, senyawa uranium yang belum diperkaya, dari Rusia untuk pertukaran.