REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Saudara laki-laki militan Lebanon Samir Qantar meratapi kematian Wantar di halaman Facebook-nya, Ahad (20/12) tanpa memberikan rincian tentang kematiannya. Tapi ia mengatakan Qantar adalah martir.
"Dengan bangga kami meratapi kesyahidan pemimpin Samir Qantar dan kami merasa terhormat untuk bergabung dengan keluarga para martir," ujar Bassam Kantar di halaman Facebook miliknya.
Ia tewas dalam serangan Israel di Suriah. Sejumlah roket menghantam sebuah bangunan di distrik Damaskus, Jaramana, Ahad (20/12). Serangan tersebut dilaporkan menewaskan Qantar. Media pemerintah Suriah menyalahkan 'kelompok teroris' atas serangan tersebut.
Namun loyalis pemerintah mengatakan ledakan itu merupakan serangan Israel. Israel membebaskan Qantar pada 2008 lalu sebagai bagian dari pertukaran tawanan dengan kelompok Hizbullah Lebanon. Qantar diyakini telah bergabung kembali dengan kelompok tersebut.
Setelah dibebaskan, Qantar diyakini menjadi seorang komandan di Angkatan Pertahanan kelompok nasional. Ia mengirimkan ratusan anggotanya untuk berjuang bersama pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad. Tidak jelas apa peran lelaki yang lahir pada 1962 itu dalam pertempuran di Suriah.
Israel telah menyerang Suriah beberapa kali sejak awal perang. Sebagian besar mereka menghancurkan persenjataan seperti rudal yang digunakan untuk Hizbullah. Kelompok tersebut adalah musuh lama Israel di negara tetangga, Lebanon.
Pada Januari, serangan Israel di Suriah menewaskan enam anggota Hizbullah, termasuk seorang komandan dan anak dari kelompok mendian pemimpin militer Imad Moughniyah di provinsi Quneitra. Sementara itu, loyalis pemerintah Suriah menyalahkan Israel atas serangan Ahad tersebut.
"Dua pesawat tempur Israel melakukan serangan yang menargetkan bangunan di Jaramana dan menghancurkan tempat yang ditargetkan dengan empat rudal jarak jauh," tulis NDF di halaman Facebook.