Senin 21 Dec 2015 07:11 WIB

Referendum Slovenia Tolak Pernikahan Sejenis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Larangan pernikahan sejenis (ilustrasi)
Larangan pernikahan sejenis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA -- Penduduk Slovenia menolak pernikahan sejenis melalui referendum yang digelar Ahad (21/12). Hasil perolehan suara referendum menunjukan margin yang besar.

Hampir dua pertiga pemilih mengatakan tidak pada usulan yang mendefinisikan pernikahan sebagai penyatuan antara dua orang dewasa yang saling menyetujui. Parlemen meloloskan hukum kesetaraan pernikahan pada Maret.

Namun pihak oponen menantangnya sebelum ada pasangan gay yang menggunakan hukum tersebut. Sebagian penentang adalah pihak konservatif. Mereka tidak sepakat pasangan sejenis diizinkan mengadopsi anak.

"Ini menunjukan kemenangan pada anak kami," kata Ales Primc dari kelompok independen Children Are At Stake, dikutip BBC.

Keputusan ini telah membelah Uni Eropa. Anggota barat memberikan hak kesetaraan pada gay namun anggota timur dan pusat baru menolak gerakan tersebut. Para konservatif ini didukung oleh Paus Francis.

Meski telah ditolak dalam referendum, anggota parlemen dari parati United Left masih berharap ini hanya sementara. "Ini belum berakhir, cepat atau lambat hukum ini akan diterima," kata anggota parlemen United Left, Violeta Tomic.

Slovenia adalah negara liberal mantan komunis. Namun isu gay masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. Melalui referendum pada 2012, penduduk juga menolak memberikan hak lebih pada pasangan gay.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement