Senin 21 Dec 2015 08:25 WIB

Longsor di Cina, 59 Orang Hilang

Rep: melisa riska putri/ Red: Esthi Maharani
longsor di kota Shenzhen, Cina selatan
Foto: bbc
longsor di kota Shenzhen, Cina selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tanah longsor yang melanda sebuah lokasi industri di Cina selatan mengubur lebih dari 30 bangunan dan memicu ledakan gas, Ahad (20/12). Saksi mengatakan, tanah merah bercampur lumpur meluncur menuju kota Shenzhen sebelum mengubur rumah dan pabrik.

Dalam pemberitaan terbaru Ahad malam, kantor berita resmi Xinhua melaporkan tiga terluka dan 59 lainnya hilang. Tidak jelas apakah ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Ada lebih dari 1.500 pekerja darurat dilibatkan dalam upaya penyelamatan.

Disebutkan, longsor membuat pipa gas yang berada di sana tergeser dan memicu ledakan di kawasan industri Hengtaiyu. Ledakan terdengar hingga radius empat kilometer. Puing akibat ledakan bahkan mencapai radius lebih dari 10 hektar.

Wakil kepala Biro Keamanan Publik Shenzhen, Ren Jiguang mengatakan, kebanyakan dari warga telah dievakuasi terlebih dahulu. Sekitar 900 orang dievakuasi sebelum bahaya longsor melanda di wilayah perbatasan kota Hong Kong itu.

Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang memerintahkan upaya penyelamatan segera. Dewan Negara atau kabinet mengirim sebuah kelompok kerja untuk mengkoordinasikan upaya penyelamatan yang melibatkan hampir 100 truk pemadam kebakaran, anjing pelacak, drone, dan peralatan lainnya.

Bulan lalu sebuah longsor melanda 27 rumah di provinsi Zhejiang dan menewaskan 38 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement