REPUBLIKA.CO.ID, BERN – Menteri luar negeri Yaman Abdel-Malek al-Mekhlafi, Ahad (20/12) mengatakan, gencatan senjata di Yaman yang berakhir pada Senin (21/12) bisa diperpanjang selama satu pekan ke depan. Namun, syaratnya pasukan militan Houthi berkomitmen untuk gencatan senjata.
Abdel Malek al-Mekhlafi membuat pengumuman kepada wartawan di Swiss. ‘’Perpanjangan gencatan senjata itu tunduk pada komitmen pasukan Houthi untuk melakukan gencatan senjata,’’ ujar Mekhlafi seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (21/12).
Gencatan senjata Yaman bertepatan dengan dimulainya pembicaraan PBB pada Selasa (15/12) pekan lalu. Kedua belah pihak Yaman sepakat untuk bertemu lagi pada 14 Januari 2016 untuk melanjutkan pembicaraan. Tetapi lokasinya belum diputuskan.
Meskipun Arab Saudi dan Houthi saling menuduh melakukan berbagai pelanggaran gencatan senjata, gencatan senjata secara signifikan mengurangi pertempuran dan memungkinkan untuk pengiriman bantuan yang dibutuhkan ke dalam zona perang.