Selasa 22 Dec 2015 09:44 WIB

Kanada Gandakan Penerimaan Pengungsi pada 2016

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
PM Kanada Justin Trudeau (kiri) menyapa pengungsi Suriah, Madeleine Jamkossian (kanan) dan ayahnya Kevork Jamkossian saat tiba di Bandara Internasional Pearson di Toronto, Jumat (11/12).
Foto: Nathan Denette/The Canadian Press via AP
PM Kanada Justin Trudeau (kiri) menyapa pengungsi Suriah, Madeleine Jamkossian (kanan) dan ayahnya Kevork Jamkossian saat tiba di Bandara Internasional Pearson di Toronto, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Kanada akan menerima lebih banyak pengungsi hingga dua kali lipat pada tahun depan, Senin (21/12). Pemerintah berjanji memperpanjang program permukiman migran hingga 50 ribu orang pada 2016.

Dikutip BBC, Menteri Imigrasi dan Kependudukan John McCallum mengumumkannya di ibu kota Yordania, Amman ketika bertemu dengan para pengungsi Suriah yang akan berangkat ke Kanada. Awal bulan ini, kedatangan migran gelombang pertama ke Kanada disambut hangat, termasuk oleh Perdana Menteri Justin Trudeau.

Sebelumnya ia menjanjikan akan menerima 25 ribu pengungsi hingga akhir Februari 2016. McCallum mengatakan proses penambahan kuota jadi 50 ribu itu akan dibantu oleh Badan Pengungsian PBB, pemerintah Yordania dan Organisasi Internasional untuk Migrasi.

"Semua orang di Kanada tidak sabar bertemu denganmu," kata McCallum pada salah satu keluarga pengungsi. Ia memeriksa perkembangan proyek dan fasilitas pengungsi di Yaman selama dua hari kunjungan.

Menurut data pemerintah Kanada, sebanyak 1.409 pengungsi telah tiba sejak 4 November. Sebanyak 18.717 aplikasi dari pengungsi sedang dipertimbangkan. Sementara 2.251 aplikasi sudah diterima dan sedang menuju keberangkatan. Trudeau mengatakan Kanada sedang menunjukkan pada dunia bagaimana cara membuka hati.

Baca juga:

Al Shabaab Teror Bus, Muslim Tolak Pisahkan Diri dari Penumpang Kristen

Enam Tentaranya Tewas, Gedung Putih Sampaikan Belasungkawa

Australia Nyatakan Kembali Dukungan Kedaulatan Indonesia di Papua

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement