REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok hak-hak sipil Islam di Amerika mengumumkan rencana mendaftarkan sekitar satu juta pemilih Muslim Amerika pada pemilu 2016.
Rencana tersebut sebagai respons meningkatnya Islamofobia di AS. Rencana Dewan Organisasi Muslim AS (USCMO) akan meliputi pendidikan, jangkauan dan pemberdayaan sipil, menanggapi Islamofobia yang berkembang, dan meningkatkan keamanan nasional dengan mempromosikan kebebasan dan keadilan.
Dalam pernyataan, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menjelaskan, rencana itu akan dituangkan USCMO dalam program One America yang bertujuan mendaftarkan satu juta pemilih sebelum pemilu 2016. Selain itu, juga meningkatkan kesiapan darurat bagi institusi Islam dan Muslim dalam menghadapi peningkatan insiden kebencian di seluruh AS.
"Pemimpin dan anggota USCMO memahami besarnya tantangan yang dihadapi bangsa dan komunitas kami. Kami tidak akan mengizinkan Islamofobia atau kelompok ekstremis yang tidak mencerminkan Islam, seperti ISIS mendefinisikan Muslim Amerika atau menentukan nasib kami," ujar Sekretaris Jenderal USCMO Oussama Jammal, dikutip Sputnik, Selasa (22/12).
Dia menambahkan, Muslim Amerika akan mendefinisikan diri sendiri dan menentukan nasib mereka sendiri dengan melindungi iman dan keamanan AS.
Calon kandidat presiden AS Donald Trump melontarkan permintaan agar melarang Muslim memasuki AS, mendaftarkan Muslim dan mengetatkan pengawasan di sejumlah masjid.
Baca juga:
Al Shabaab Teror Bus, Muslim Tolak Pisahkan Diri dari Penumpang Kristen
Rayakan Natal, Warga Brunei akan Dihukum Lima Tahun Penjara
Raup Rp 7 Triliun, Star Wars: The Force Awakens Pecahkan Rekor Box Office