REPUBLIKA.CO.ID,DAMANHOUR -- Untuk pertama kalinya, penggunaan bus khusus untuk perempuan diterapkan di Mesir, khususnya di tepi sungai Nil, Damanhour yang berada di Provinsi Behaira.
Alasan utama penerapan kebijakan untuk menekan angka pelecehan seksual terhadap perempuan. Juru bicara dari Propinsi Behaira, Wahdan El Sayed mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir, mendapatkan keluhan soal sulitnya perempuan mendapatkan akses masuk ke bus-bus umum, terutama pada jam-jam sibuk.
Hal ini lantaran para perempuan tersebut harus berdesak-desakan dengan para laki-laki untuk masuk ke dalam bus.
''Tentu kami ingin menekan semua tindakan kekerasan ataupun pelecehan terhadap perempuan. Mereka juga tidak bisa menggunakan transportasi publik, terlebih pada jam-jam sibuk,'' kata Wahdan seperti dikutip Al Ahram, Selasa (22/12).
Wahdan menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan enam dari 66 armada bus yang dimiliki pemerintah, khusus untuk mengangkut perempuan. Lima diantaranya disiapkan untuk semua perempuan, sementara satu digunakan untuk perempuan penyandang disabilitas.
Saat ini, lanjut Wahdan, jam operasional bus khusus perempuan itu memang hanya pada jam-jam sibuk. Bus-bus khusus perempuan ini pun telah mulai diterapkan pada empat tahun terakhir.
''Bus-bus itu memang masih beroperasi pada jam-jam sibuk. Tapi tidak tertutup kemungkinan, mereka akan beroperasi sepanjang hari,'' tutur Wahdan.
Tidak hanya itu, Wahdan mengungkapkan, Damahour mungkin menjadi kota pertama di Mesir yang menerapkan kebijakan ini. Namun, kebijakan ini bukan untuk menerapkan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan.
Di Mesir, bus-bus umum memiliki dua tipe dan klasifikasi harga. Pertama, bus ukuran besar yang dikelola oleh Otoritas Resmi Transportasi Mesir (LE1) dan ada bus ukuran sedang yang dikelola pihak swasta berdasarkan subkontrak dari pemerintah.