REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Zimbabwe mengumumkan rencana mulai menggunakan yuan Cina sebagai mata uang resmi akibat hiperinflasi.
Pengumuman itu dibuat setelah mata uang lokal Zimbabwe, dolar Zimbabwe, terus terpuruk. Dikutip Arab News, Kamis (24/12), enam bulan lalu, bank sentral Zimbabwe mengumumkan mereka dalam tahap tidak menggunakan mata uang lokal setelah bertahun-tahun hiperinflasi telah membuat mata uang mereka hampir tidak berharga.
Zimbabwe mengumumkan mereka menukar saldo rekening bank 175 kuadriliun dolar Zimbabwe hanya dengan lima dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar ini dinilai memilukan mengingat jumlah dana itu adalah tabungan hidup banyak orang.
Baca juga:
Rusia Klaim Serang 1.093 Sasaran ISIS
Pendaki Perempuan Tewas Terjatuh dari Ketinggian 300 Meter
Cameron Didesak Protes Larangan Muslim Inggris Masuk AS