Kamis 24 Dec 2015 14:59 WIB

Setengah Pemilih AS Mengaku Malu Jika Trump Jadi Presiden

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: VOA
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Quinnipiac, Selasa (22/12) mengungkapkan, setengah dari pemilih Amerika Serikat (AS) mengaku akan malu ketika bakal calon presiden (capres) AS dari partai

Republik Donald Trump terpilih sebagai presiden. Kurang dari seperempat mengatakan mereka akan bangga jika Trump menjadi orang nomor satu di AS.

"Setengah dari pemilih Amerika mengatakan mereka akan malu ketika Donald Trump sebagai mereka presiden dan kebanyakan orang Amerika berpikir dia tidak memiliki kesempatan yang baik pada November,’’ ujar asisten direktur jajak pendapat Quinnipiac University Tim Malloy seperti dikutip the Guardian, Kamis (24/12).

Jajak pendapat nasional Quinnipiac menunjukkan  enam dari 10 pemilih perempuan malu memiliki Trump sebagai presiden. Adapun laki-laki hanya 4 dari 10.

Dengan rentang usia pemilih antara 18 sampai 34 tahun, 73 persen mengatakan mereka akan malu jika Trump menjadi presiden dibandingkan dengan 13 persen yang mengatakan mereka akan bangga.

Sementara itu, 47 persen pemilih independen malu dengan Trump. Dari Partai Republik sebanyak 44 persen pemilih akan bangga dengan Trump.

Baca juga, Mainkan Isu Bully Perempuan, Trump Peringatkan Hillary.

Sebagai perbandingan, 35 persen pemilih mengaku malu jika bakal calon presiden Hillary Clinton, dari partai Demokrat yang terpilih sebagai presiden. Jajak pendapat The Quinnipiac dilakukan antara 16 dan 20 Desember 2015 dengan margin of error 2,9 poin persentase.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement