REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan akan melakukan penyelidikan atas kasus pelarangan keluarga Muslim Inggris yang melakukan penerbangan ke Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, sebuah keluarga Muslim yang terdiri dari dari dua dewasa dan sembilan anak-anak mendapat pemberitahuan bahwa hak perjalanan mereka ke Disneyland telah dicabut. Pemberitahuan disampaikan ketika mereka hendak masuk pesawat di Bandar Udara Gatwick, London, Selasa lalu (22/12).
Padahal, beberapa pekan sebelum keberangkatan, keluarga Muslim ini telah mendapatkan izin penerbangan.
Menurut sumber pemerintah AS, sebenarnya yang mendapat larangan terbang hanya satu anggota keluarga saja. Namun, karena pembelian tiket dilakukan bersamaan, maka anggota keluarga yang lainnya pun tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (24/12), Anggota parlemen Stella Creasy, pejabat yang mewakili wilayah tempat tinggal keluarga Muslim tersebut mengatakan telah meminta kantor Perdana Menteri David Cameron untuk membantu menyelesaikan kasus ini.
"Hal ini tidak hanya membuat marah keluarga. pelarangan ini dapat memicu kebencian dan perdebatan," kata Creassy.
Baca juga, Satu Keluarga Muslim Inggris Dilarang Masuk Disneyland AS.
Juru bicara David Cameron mengatakan pemerintah sedang mencari akar permasalahan. "Perdana Menteri akan merespon dan mencari waktu yang pas untuk penyelidikan," katanya.