Jumat 25 Dec 2015 04:06 WIB

Inggris Libatkan Kontraktor Danai Program Olahraga Militer

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Julkifli Marbun
Bendera Inggris
Bendera Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Kementerian Pertahanan Inggris dan setidaknya 20 kontraktor bertemu dalam satu perjamuan, termasuk produsen senjata Amerika Serikat (AS). Banyak dari mereka yang terlibat langsung dalam penggalangan dana 268 miliar dolar AS dalam pengadaan sistem pertahanan Inggris untuk dekade berikutnya.

Sebuah badan amal yang didirkan pada 2011, Team Army, dipercaya menjadi penjembatan penggalangan dana tersebut setelah hukum antisuap mulai berlaku di Inggris. Hukum tersebut berlaku menyusul serangkaian tingginya kasus korupsi, termasuk di dalam penawaran pertahanan. Peran Team Army adalah untuk berada di tengah-tengah transaksi besar antara Kementerian Pertahanan dan perusahaan. “Jelas kita akan melakukan sesuatu dengan ini,” ujar seorang jenderal Lamont Kirkland seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (24/12).

Uang dari para kontraktor akan digunakan untuk mendanai program-program olahraga militer, paralimpiade, dan atlet elit militer. Kompetisi top dan menarik juga akan dibiayai oleh dana ini, termasuk pertandingan rugby tahunan Angkatan Laut yang dihadiri oleh 82 ribu penonton di Stadion Twickenham, London. Meski begitu, angka resmi jumlah penggalangan dana yang sudah terkumpul tahun ini tidak akan diumumkan hingga 2016.

Ketika Kirkland masih menjabat sebagai pemimpin divisi 4 militer sekaligus program olahraga berlari militer, ia melihat banyak sistem yang penuh konflik. Jendral langsung meminta dana dari kontraktor untuk mensponsori olahraga atau aktivitas tertentu sementara beberapa perusahaan menawarkan dana mereka sendiri. Untuk itu, kehadiran Team Army bertujuan menjadi pihak ketiga yang menangani pengaturan komersial antara para jenderal dan para kontraktor.

Kirkland mengatakan semuanya telah diperiksa oleh pengacara dan Kementerian Pertahanan untuk mematuhi peraturan dan undang-undang antisuap. “Apa yang sedang kita coba adalah mekanisme dan proses membuat hal sebersih mungkin mengingat kegiatan ini akan berlangsung,” kata dia.

Pada 23 November lalu, militer Inggris menerbitkan tinjauan angka pengeluaran jangka panjang sejak 2010, termasuk rencana dana 268 miliar dolar AS untuk penggunaan di satu dekade ke depan. Satu pertanyaan yang belum terjawab adalah apakah korps udara militer Inggris akan memperbaharui helikopter Apache buatan Boeing atau mengejar sistem baru. Mantan direktur wakil komandan dan operasi dari Komando Helikopter Joint duduk di meja Dalam sebuah  pesan elektronik, Boeing bangga bisa mendukung  Team Army dan mereka yang mengambil bagian dalam kegiatan angkatan bersenjata Inggris. Kegiatan ini, kata Kirkland, bukan tentang memaksimalkan akses kontraktor untuk petinggi militer, tetapi guna memberi kesempatan berterima kasih atas dukungan yang mereka berikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement