REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat mengeluarkan peringatan kepada warganya yang berada di Beijing, Cina, untuk waspada karena adanya kemungkinan ancaman yang menyasar warga negara asing saat libur Natal.
Dilansir dari BBC, Pejabat di Inggris dan AS menerima informasi ancaman serangan akan terjadi di pusat belanja dan bar di Sanlitun. Sementara itu Australia dan Prancis saat ini mendesak warganya untuk tetap waspada.
Setelah terjadi ancaman tersebut, Kepolisian Beijing mengeluarkan peringatan keamanan kuning. Peringatan ini merupakan tingkat terendah kedua dari empat tingkat sistem peringatan keamanan China.
Peningkatan sistem keamanan ini semakin ketatnya penjagaan. Setiap 30 menit sekali biasanya ada pemeriksaan.