Jumat 25 Dec 2015 09:26 WIB

Wartawan Jepang Disandera dan Diancam Dibunuh di Suriah

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Wartawan lepas Jepang, Jumpei Yasuda.
Foto: tokyoreporter
Wartawan lepas Jepang, Jumpei Yasuda.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Organisasi Reporters Without Borders (RSF) atau Reporter Lintas Batas mengatakan wartawan Jepang Jumpei Yasuda disandera kelompok bersenjata di Suriah sejak Juli.  Para penculik kemudian mengancam akan membunuhnya atau menjual ke kelompok lain, kecuali uang tebusan dibayar.

Dilansir BBC News, Kamis (24/12), pemerintah Jepang tak mengonfirmasi laporan tersebut. Namun mereka mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk menjamin keamanan warganya.

RSF tak menyebutkan nama kelompok bersenjata yang dilaporkan menyandera Yasuda. Tapi mereka mengatakan Yasuda diculik di daerah yang dikontrol kelompok militan Front al-Nusra. Yasuda sebelumnya pernah diculik di Irak di pada 2004.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (22/12), RSF mendesak pemerintah Jepang melakukan segala kemungkinan untuk membebaskan Yasuda. RSF juga mengatakan semua pihak dalam konflik Suriah harus berhenti menyandera wartawan, baik untuk tujuan politik maupun keuangan.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga enggan berkomentar mengenai rinciannya. "Keamanan warga negara kami adalah tanggung jawab penting dari pemerintah, jadi kami lakukan semua upaya," ujarnya.

Penyanderaan warga Jepang oleh militan bukan kali ini saja, pada Januari militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menewaskan dua sandera Jepang, kontraktor Haruna Yukawa dan jurnalis Kenji Goto.

Baca juga:

Kejam, Pesta Pernikahan Ini Rayakan Pembunuhan Bayi Palestina

Pendukung Trump yang Rencanakan Pemboman Muslim Dibebaskan

Tornado di AS Tewaskan 11 Orang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement