REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersama Perdana Menteri Rami Hamdallah pada Kamis malam mengunjungi Gereja Nativity yang juga dikenal sebagai Gereja Kelahiran Yesus.
Dalam kunjungan tersebut, Abbas bangga komitmen umat Kristen Palestina terhadap negara dan kemerdekaan Palestina.
"Tahun ini kita menyaksikan gereja di seluruh dunia mendukung panggilan untuk pengakuan Palestina, dan kelompok kristen Palestina yang ikut melawan rencana pendudukan tanah Palestina di dunia internasional," ujar Abbas seperti dilansir Ma'an News, Jumat (25/12).
Abbas juga menyesalkan sikap Israel yang tetap melanjutkan aksi kekerasan terhadap warga Palestina di tengah perayaan Natal tahun ini. "Natal tahun ini hadir bersamaan dengan masa sulit oleh militer Israel dan ketika intervensi dunia internasional tidak mampu melindungi rakyat Palestina," ujarnya.
Abbas mengatakan Bethlehem merupakan wilayah spesial, namun Israel telah merusak wilayah ini dengan pembangunan pemukiman Yahudi ilegal dengan membaginya di antara tembok pemisah. Kebijakan ini telah menghancurkan solusi panjang dunia internasional untuk terbentuknya dua negara dalam solusi dua negara.
Gereja Nativity yang diyakini umat Nasrani di seluruh dunia sebagai tempat kelahiran Yesus merupakan lokasi berkumpul ribuan peziarah dari berbagai belahan dunia pada saat Natal. Namun aksi militer Israel telah menurunkan pengunjung gereja ini dan mempengaruhi masuknya para peziarah ke lokasi ini.