REPUBLIKA.CO.ID, AJACCIO -- Aksi demonstran yang menggeruduk masuk ke dalam aula masjid di Pulau Corsica dan membakar sejumlah buku, termasuk Alquran mendapat kecaman banyak pihak.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls dalam kicauan di Twitter mengatakan, insiden di Kota Ajaccio merupakan bentuk penodaan yang tidak dapat diterima.
Dewan Kepercayaan Muslim Prancis juga mengecam aksi Islamopoia yang terjadi pada hari bagi umat Islam melaksanakan Shalat Jumat.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cavenueve mengatakan, serangan ke Masjid merupaka bentuk rasisme dan xenopobia. Ia berharap pelaku penyerangan ditangkap.
Menurut keterangan kepolisian, aksi tersebut berkaitan dengan penyerangan terhadap personil pemadam kebakaran Ajaccio pada Kamis (24/12) lalu.
Pada Jumat sekitar 150 pemuda berkumpul. Mereka meneriakkan slogan dalam bahasa Corsican yang berarti "Arab kelua!" atau "Ini rumah kami!".
Baca juga, Sebuah Masjid di Prancis Diserang Gerombolan Vandalisme. Sekelompok kecil pemuda kemudian masuk ke dalam masjid, dan memecahkan kaca pintu. Menurut pejabat lokal, mereka masuk ke ruangan dan membakar sejumlah buku termasuk salinan Alquran.
"50 buku doa dilempar ke jalanan," ujar Lalanne. Beberapa halaman di antaranya terbakar.