Sabtu 26 Dec 2015 15:32 WIB

Masjid dan Alquran di Prancis Dirusak

Red: Nur Aini
 Seorang warga muslim melintasi polisi Prancis yang berjaga di luar masjid kota Paris, Jumat (20/11). (AP/Francois Mori)
Seorang warga muslim melintasi polisi Prancis yang berjaga di luar masjid kota Paris, Jumat (20/11). (AP/Francois Mori)

REPUBLIKA.CO.ID,KORSIKA -- Pengunjuk rasa merusak tempat ibadah warga Muslim dan mencoba membakar beberapa kitab Alquran di pulau Korsika, Prancis, pada Jumat (2/12), menyusul kekerasan semalaman, yang mencederai dua petugas pemadam kebakaran.

Pihak berwenang menyatakan ketegangan meningkat di Ajaccio pada Natal setelah dua petugas pemadam kebakaran dan seorang polisi terluka dalam semalam di Jardins de L'Empereur, wilayah miskin di kota tempat mereka dihadang beberapa pemuda bertudung kepala. Pada Jumat sore, sekitar 150 orang berkumpul di depan markas polisi di ibu kota pulau itu dalam dukungan terhadap kepolisian dan pemadam kebakaran. Mereka menyerukan semboyan dengan arti "Pergilah Arab!" dalam bahasa Korsika atau "Ini rumah kami!", kata saksi.

Di dekat tempat itu terletak tempat ibadah Muslim dan sebagian kecil dari mereka memecahkan kaca tempat ibadah tersebut, memorak-porandaka,n dan membakar sebagian buku, termasuk beberapa kitab suci. "Limapuluh buku doa dibuang di jalanan," kata kata pejabat setempat, Francois Lalanne dan menambahkan bahwa beberapa halaman terbakar.

Polisi tetap berjaga di wilayah perumahan itu semalaman pada Jumat. Pengamanan dilakukan di sekitar lima tempat ibadah Muslim di Ajaccio.

Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menulis dalam akun Twitter-nya bahwa perlakuan tersebut merupakan tindakan penodaan yang tidak dapat diterima. Dia juga mengutuk serangan yang tidak dapat ditoleransi dan melukai petugas pemadam kebakaran.

Presiden Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM) Anouar Kbibech mengatakan pihaknya mengetahui penyerangan masjid tersebut dan kejadian menyedihkan terkait pembakaran beberapa kitab suci.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve mengatakan serangan terhadap tempat ibadah Muslim tersebut menunjukkan tanda rasisme dan kebencian terhadap suatu kaum. Dia juga mengutuk serangan kepada aparat penegak hukum dan keamanan di Korsika, mengatakan dia berharap orang di balik serangan tersebut dapat diidentifikasi dan ditahan secepat mungkin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement