REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Kelompok yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi membunuh sedikitnya 20 pemberontak pada Sabtu (27/12) dalam suatu serangan untuk memukul mundur musuhnya. Pertempuran dilakukan guna menguasai kembali posisi ke arah timur laut Sanaa, ibu kota Yaman.
"(Pemberontak) Houthi pada Jumat melancarkan suatu serangan ke arah distrik Jabal al-Salb di Distrik Nihm, Provinsi Sanaa, tetapi dibalas pada Sabtu pagi," kata seorang panglima loyalis.
Pekan lalu, pasukan pro pemerintah menguasai kawasan Jabal al-Salb 40 kilometer di luar Sanaa. Kelompok loyalis dan koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang mendukung mereka telah mengerahkan bala tentara, kendaraan lapis baja dan tank-tank guna memperkuat distrik itu.
Sementara itu jet-jet tempur koalisi melancarkan serangan fajar atas posisi-posisi pemberontak di kawasan Majzar yang dekat dengan wilayah di Provinsi Jawf, ke arah utara, yang sebagian besar berada di bawah kendali kelompok loyalis, kata seorang juru bicara milisi Perlawanan Rakyat pro pemerintah.
Pasukan loyalis bergerak maju di kawasan Ghyal di provinsi yang sama, sekitar 20 km seebelah timur laut Majzar, kata Mohamed al-Behaih. Serangan-serangan udara juga menyasar posisi-posisi pemberontak di kawasan Baqim dan Kitaf di Provinsi Saada, benteng Houthi di bagian utara Yaman, kata sumber-sumber militer loyalis.
Para pemberontak membenarkan serangan-serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat. Pertempuran masih berlanjut di Yaman tepatnya selama sembilan bulan sejak koalisi itu memasuki medan perang guna mendukung Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, kendati pemerintahannya mengumukan perpanjangan gencatan senjata yang sering dilanggar awal pekan ini.