Ahad 27 Dec 2015 06:36 WIB

100 Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir di Empat Negara Latin

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Banjir di Asuncion, Paraguay
Foto: Reuters.com
Banjir di Asuncion, Paraguay

REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCION -- Pihak berwenang, Sabtu (26/12) mengatakan, lebih dari 100 ribu orang harus mengungsi dari rumah mereka di daerah yang berbatasan dengan negara-negara Amerika Latin seperti Paraguay, Uruguay, Brasil, dan Argentina karena banjir parah.

‘’Di negara yang terkena dampak buruk diantaranya Paraguay. Sekitar 90 ribu orang di daerah sekitar ibu kota Paraguay, Asuncion telah dievakuasi,’’ kata kantor darurat kota Asuncion.

Banyak keluarga miskin yang tinggal di perumahan berbahaya di sepanjang tepi Sungai Paraguay. Pemerintah Paraguay menyatakan keadaan darurat di Asuncion dan tujuh wilayah negara tersebut untuk mencairkan dana dan membantu mereka yang terkena dampak bencana.

Media lokal melaporkan, beberapa orang telah tewas oleh pohon jatuh saat badai yang disebabkan banjir. Namun, belum ada data resmi jumlah korban tewas.

Di Alberdi, sekitar 120 kilometer (75 mil) selatan dari Asuncion, pemerintah merekomendasikan bahwa beberapa ribu warga yang tinggal di sepanjang tepi Sungai Paraguay mengungsi.

"(Banjir) secara langsung dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang telah meningkat frekuensinya dan intensitas hujan," kata kantor darurat nasional.

Badan cuaca Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) bulan lalu melaporkan, El Nino tahun ini, yang memicu ekstremnya iklim global dan yang terburuk dalam lebih dari 15 tahun."Kekeringan parah dan banjir menghancurkan seluruh zona daerah tropis dan sub-tropis zona mengalami  El Nino ini yang merupakan terkuat dalam lebih dari 15 tahun," kata kepala WMO Michel Jarraud dalam sebuah pernyataan.

Pejabat di kantor darurat Paraguay mengatakan, ketinggian sungai mungkin meningkat bahkan lebih dalam beberapa hari mendatang. ‘’Di Argentina utara, sekitar 20 ribu orang telah juga harus meninggalkan rumah mereka,’’ kata pemerintah Argentina, Sabtu.

Sementara di Argentina, Kepala Kabinet nasional Marcos Pena mengatakan, bantuan pemerintah nasional sudah dalam perjalanan dan presiden baru Argentina, Mauricio Macri bermaksud memperbaiki infrastruktur prioritas sehingga banjir seperti ini tidak terjadi lagi.

"Argentina memiliki kekurangan infrastruktur yang sangat besar," katanya.

Macri dijadwalkan akan mengunjungi daerah banjir pada Ahad (27/12). Sementara menurut kantor nasional Uruguay, lebih dari 9.000 orang telah meninggalkan rumah mereka. Pihaknya berharap, tingkat air tetap di level saat ini selama beberapa hari sebelum mereda.

Media lokal melaporkan, setidaknya empat orang tewas di Argentina dan Uruguay karena badai dan banjir. Satu dilaporkan telah tenggelam sementara yang lain tersengat listrik saat kabel listrik jatuh.

Presiden Brasil Dilma Rousseff juga mengunjungi daerah banjir di perbatasan dengan Argentina dan Uruguay pada hari Sabtu pagi. Kantor pertahanan sipil Rio Grande do Sul mengatakan, 1.795 orang kehilangan tempat tinggal di sana setelah 38 kota dipengaruhi oleh hujan lebat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement