REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan pada Ahad (27/12), Israel salah perhitungan dengan membunuh Samir Qantar di Suriah pekan lalu. Qantar merupakan pejabat senior militan Hizbullah.
Sayyed Hassan Nasrallah yang berbicara dalam upacara menandai sepekan kematian Qantar mengatakan Israel harus mempersiapkan diri dengan respon Hizbullah baik di dalam maupun luar Israel.
"Israel harus benar-benar khawatir, mereka harus khawatir atas sepanjang perbatasan di dalam dan luar (Israel)," ujarnya.
Nasrallah menambahkan, Hizbullah tak bisa memaafkan pertumpahan darah anggota mereka dengan Israel di mana pun di dunia. Israel telah membenarkan kematian Qantar, tapi belum mengonfirmasi hal itu akibat serangan udara.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan pada Sabtu (26/12), Israel menanggapi serius rencana pembalasan atas pembunuhan Qantar.
Baca juga, Operasi Suriah, Rusia Tingkatkan Hubungan dengan Israel.
Yaalon mengatakan, Hizbullah harus mengingat perang Lebanon pada 2006. Saat itu Israel menanggapi serentetan serangan lintas perbatasan kelompok militan, dengan serangan ofensif skala besar di darat, udara dan laut.