REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah menegaskan, bakal membalas dendam kepada Israel yang telah membunuh senior Hizbullah, Samir Alquntar.
"Pembalasan atas pembunuhan Samir tak terelakkan akan tiba," demikian ikrar Nasrallah di dalam pidato yang ditayangkan televisi saat peringatan satu pekan meninggalnya Samir Alquntar.
Alquntar meninggal dunia dalam serangan udara Israel terhadap Jaramana, satu permukiman di Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Nasrallah mengatakan waktu dan tempat pembalasan kini berada di tangan para komandan militer dan petempur Hizbullah, demikian laporan Xinhua, Senin (28/12).
Hizbullah memainkan peran penting dalam pembebasan Samir Alquntar setelah ia mendekam 30 tahun di penjara Israel. Ia diketahui sebagai orang Arab yang menjalani hukuman paling lama.
Tak lama pembebasannya, Samir Alquntar bergabung dengan Hizbullah. Pada 21 Desember, Nasrallah berjanji Hizbullah akan membalas pembunuhan itu. "Pada saat dan tempat yang tepat dan dengan metode yang sesuai," ucap Nasrallah.