Senin 28 Dec 2015 09:00 WIB

Kelompok Kurdi Serukan Pemerintahan Otonom

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Foto: Albawaba.com
Pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Kelompok-kelompok Kurdi Turki bertemu di bagian tenggara negara tersebut pada Ahad (27/12), di tengah pertempuran sengit  di wilayah tersebut. Mereka menyerukan didirikannya pemerintahan otonom pascakematian 200 militan Kurdi.

Democratic People's Congress (DTK), yang terdiri dari organisasi-organisasi Kurdi non-pemerintah menyerukan pendirian pemerintahan lokal. Seruan disampaikan setelah pertemuan dua hari di Diyarbakir.

"Perlawanan telah dilakukan oleh orang-orang kami terhadap kebijakan yang mengesampingkan masalah Kurdi, pada dasarnya ada permintaan dan perjuangan untuk membentuk pemerintahan lokal sendiri dan demokrasi lokal," kata resolusi akhir dari pertemuan yang berjudul 'Deklarasi Resolusi Politik untuk Mengatur Kebijakan Sendiri'.

Deklarasi menyerukan pembentukan daerah otonom, termasuk beberapa provinsi tetangga Diyarbakir. Seruan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Kurdi dan pemerntah Turki.

Baca juga, Milisi Kurdi Serang Turki, Lima Tewas.

Presisden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu (26/12) malam, bahwa Turki tak akan pernah mebiarkan pembentukan negara lain di dalam perbatasannya. "Sekarang mereka berbicara mengenai pemisahan tanah kami dari negara ini. Dengan izin Allah, kami tak akan pernah mengizinkan hal itu demi kesatuan negara kami," ujar Erdogan.

Tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, lebih dari 200 militan Kurdi tewas selama dua pekan terakhir. Selama tiga dekade terakhir, Ankara telah mencoba mengakhiri pemberontakan oleh kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement