REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI -- Pasukan Irak membersihkan jalan-jalan di Ramadi yang hancur akibat serangan bom pada Senin (28/12) setelah merebut kembali kota itu dan meraih kemenangan besar dari kelompok bersenjata ISIS.
Beberapa pasukan ekstremis mungkin masih berada di beberapa bagian kota namun pihak militer mengatakan mereka tidak menghadapi perlawanan sejak pasukan ISIS meninggalkan kawasan pemerintahan pada Ahad. Warga Irak bersuka cita di jalan-jalan beberapa kota pada Ahad malam dan para pejabat memberi selamat kepada pasukan federal atas kemenangan besar mereka sejak kelompok bersenjata ISIS menguasai bagian luas negara pada tahun lalu.
"Pasukan keamanan saat ini mengendalikan seluruh jalan. Tidak ada perlawanan dari kelompok ISIS," ujar Ibrahim al-Fahdawi, seorang perwira keamanan dari Provinsi Anbar dengan ibu kota Ramadi.
Bekas markas pemerintahan di Ramadi merupakan pusat pertempuran namun pasukan pemerintah tidak menyerbu ke dalam karena pasukan ISIS mundur dan seluruh wilayah kekuasaanya dipasangi ranjau. Sejumlah bahan peledak dan kelompok pembersihan menghadapi tugas besar untuk membersihkan kota tempat kelompok bersenjata ISIS menebar ribuan bom di dalamnya.
"Kelompok ISIS telah menanam lebih dari 300 bahan peledak di jalan-jalan dan di dalam bangunan wilayah pemerintahan. Mereka menggunakan segalanya dari botol oksigen hingga jeriken, yang berisi C-4 (bahan peledak plastik) dan klorin," kata Brigadir Jenderal Majid al-Fatlawi dari divisi ke-8 militer.
Beberapa pejabat setempat mengatakan kelompok ISIS menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup untuk kabur dari pertempuran saat menyadari situasi mereka di Ramadi terjepit. Kelompok bersenjata ISIS diperkirakan memiliki pasukan sejumlah 400 orang untuk mempertahankan pusat Ramadi pekan lalu. Masih belum jelas berapa di antaranya yang tewas dan berapa yang mundur ke luar kota.
Pihak berwenang Irak tidak mengumumkan angka kerusakan yang dialami pasukan federal namun pihak medis berkata kepada media hampir 100 pasukan pemerintah terluka dan dibawa ke rumah sakit di Baghdad pada Ahad.
Mayat para korban tewas dibawa langsung ke rumah sakit militer utama dekat bandara, kata seorang sumber rumah sakit, menjelaskan mengapa dia tidak dapat memberikan info terkait jumlah kematian. Koalisi pimpinan Amerika Serikat memuji performa pasukan Irak dalam merebut kembali Ramadi, sebuah operasi dimana mereka berperan penting seperti dalam melatih pasukan setempat, mempersenjatai mereka dan melakukan apa yang mereka sebut dengan 600 serangan udara sejak Juli.
Ketua parlemen Irak merupakan salah satu pejabat pertama yang memberikan selamat kepada pasukan keamanan atas kemenangan mereka. "Kemenangan besar ini telah merusak kelompok bersenjata ISIS dan menunjukkan landasan untuk membebaskan Nineveh," kata Salim al-Juburi dalam sebuah pernyataan.