REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan, pasukannya akan mengalahkan ISIS tahun depan. Hal ini muncul setelah militer mengklaim kemenangan besar pertama sejak dikirim untuk meangani kelompok 18 bulan lalu.
Pasukan Irak mengibarkan bendera negaranya di atas kompleks utama pemerintah di Ramadi, Senin (29/12). Mereka menyatakan Irak telah merebut kembali kota di sebelah barat Baghdad.
(Baca: Inggris dan AS Ucapkan Selamat Irak Kuasai Ramadi)
"2016 akan menjadi tahun kemenangan besar dan akhir kehadiran ISIS di Irak," kata Abadi dilansir Al Jazeera, Selasa (29/12).
Saat ini pasukan akan mengambil alih Mosul. Mosul yang merupakan kota utama Irak utara adalah pusat populasi terbesar dari ISIS.
(Baca: Abadi: 2015 akan Jadi Tahun Berakhirnya ISIS di Irak)
Namun Menteri Keuangan Irak Hoshiyar Zebari mengatakan, tentara Irak membutuhkan bantuan pejuang Kurdi untuk merebut Mosul. "Mosul membutuhkan perencanaan dan persiapan baik juga komitmen dari semua pemain kunci," katanya.
Ia mengatakan, Peshmerga atau angkatan bersenjata Kurdistan Irak adalah kekuatan utama yang dibutuhkan untuk mengambil alih Mosul. "Anda tidak dapat menaklukan Mosul tanpa Peshmerga," ujar Zebari.
Kendati demikian, merebut Mosul dianggap Zebari sangat menantang karena militan untuk beberapa waktu telah memperkuat diri mereka sendiri. "Tapi itu (merebut Mosul) bisa dilakukan," ujarnya dengan tegas.
Baca juga: 10 Penemuan Ruang Angkasa Terhebat 2015