Selasa 29 Dec 2015 19:27 WIB

Pengungsi Jerman Dilarang Nyalakan Kembang Api

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Kemeriahan kembang api di malam tahun baru
Foto: Republika
Kemeriahan kembang api di malam tahun baru

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pengungsi di kota Jerman Barat dilarang menyalakan kembang api untuk menandai Tahun Baru. Sebab, adanya kekhawatiran ledakan keras bisa menimbulkan trauma para pengungsi dan juga kebakaran.

Seorang juru bicara kepada harian Neue Westfaelische mengatakan kota Arnsberg di North Rhine-Westphalia Utara telah mengeluarkan arahan dalam beberapa bahasa yang melarang penjualan roket dan petasan bagi warga penampungan pengungsi.

(Baca: Negara Bagian Jerman Siapkan 17 Miliar Euro Atasi Pengungsi 2016)

Pemadam kebakaran Arnsberg juga merekomendasikan agar warga kota mempertimbangkan untuk tidak meluncurkan kembang api. "Untuk menghindari kebangkitan trauma bagi orang yang telah melerikan diri dari perang dan kengerian konflk yang mengancam mereka," katanya.

Peluncuran kembang api untuk menyambut tahun baru menjadi kegiatan rutin dengan pertunjukan spektakuler di Gerbang Bradenburg Berlin. Acara tersebut disiarkan secara langsung di televisi. Tahun lalu, Jerman menghabiskan 130 juta dolar AS pada pesta kembang api malam tahun baru.

Plakat di penampungan pengungsi menjelaskan larangan yang diberlakukan karena takut terjadinya kebakaran. Gimnasium, hotel dan bangunan kosong seperti Bandara Tempelhof Berlin telah berubah menjadi tempat penampungan untuk beberapa juta orang yang mencari suaka di Jerman tahun ini. Banyak dari mereka melarikan diri dari konflik Timur Tengah dan Afrika.

Baca juga:

10 Penemuan Ruang Angkasa Terhebat 2015

Israel Pecat Kepala Rudal Pertahanan

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement